Perempuan
itu………
Sore itu Ro&Da sedang
berbincang-bincang diteras depan rumah, entah apa yang sedang dibicarakan. Dan berlalulah seorang
wanita di jalan depan rumahnya…..
Sii P: marimas…… J
Da: nggih yu….
Ro: Da, tidakkah kau lihat
wanita yang menyapamu tadi ?
Da: aku kan juga punya mata,
menurutmu sendiri bagaimana ?
Ro: ia aku tahu pasti kau
melihatnya….
Da: memangnya kenapa saudara
ku?
Ro: aku menilai dia tidak
cantik, namun ia sangat ramat dan hatinya cantik….
Da: darimana kau dapati
kata-kata seindah itu….?
Ro: dari diriku sendiri. Dan
aku sangat menyukai kata-kata itu.
Da: ah…. Apa maksudmu itu.
Bagi ku wanita dan kata-kata yang kau bilang barusan biasa saja.
Ro: Da, kau punya mata, namun
mengapa antara hati, perasaan dan matamu tidak bisa saling bekerja sama. Aku
heran padamu…..
Da: bagiku wajah itu …. Juga
mencerminkan hatinya. Kau mengertikan apa maksudku…..
Ro: aku mengerti kata-katamu.
Namun aku tak pernah mengerti dengan dirimu. Kau memang tak tahu arti dari
MENGHARGAI sesuatu.
Da: yaa. Pendapatmu bisa
diterima. Dan nampaknya kau belum bisa
mengartikan sebua kata PERBEDAAN.
Ro: kita dilahirkan oleh rahim
rahim yang sama. Namun, mengapa kita harus BERBEDA. Pola pikir kita sangat
berbeda jauh……
Da: Ah…. Sudahlah. Aku semakin
pusing dengan ocehanmu . selesaikan lah dulu…… (pergi).
Ro: Bisakah kau menghentikan
langkahmu Da……!
Da: apakah kau masih
menginginkanya???
Ro: aku hanya ingin kau dapan
menghargai wanita. Karena 1 dari mereka kelak akan menjadi jodohmu.
Da: jodoh??? Aku tidak mau.
Hati mereka seburuk wajahnya…..
Ro: Da….(terputus oleh Da)
Da: tidahkah cukup semua
celotehanmu, yang tak pernah bisa untuk ku mengerti itu…. ?
Ro: umurmu sudah tua, namun
pola pikirmu masih seperti anak-anak yang berlarian itu….
Da: Dan kau …. Kau seperti
nenek 50-an yang berceramah diatas mimbar jum’at. SANGAT MUSTAHIL…… namun
kaulah manusianya.
Ro: kau manusia yang berotak ,
namun kau sama sekali tak berhati….
Da: Otak ??? Hati ??? bosan
aku mendengarnya. Dan bagaimana kau tahu semua itu ?
Ro: aku tahu semua itu dari
dirimu. Dengan adanya dirimu aku telah berhasil menemukan manusia yang terjebak
dalam keputus asaan.
Da: tapi aku tak pernah ingin
mengetahuinya. Yang ku tahu hanya bagaimana bagaiman caraku untuk
mendapatkanya…. Bagaimana aku harus menetap di kursi jelek ini sedangkan kau
masih saja mengoceh.
Ro: entahlah…… dan aku pun tak
ingin mengetahuinya bagaimana jodohmu nanti(pergi).
Da: jodohku….. cantik dan
berhati lembut . hahahahaahahaaaaaa……………………,
Ibu: kalian ini sedang
bersandiwara apa ?atau kalian sedang berdrama?
Da; terserah apa lah itu bu.
Yang jelas ini nyata .
Ibu: hal ini lebih bagus,
daripada drama yang dibuat-buat. Aku menyukainya.
Da: itulah yang ku harapkan.
Aku dan saudarku sangatlah berbeda. Ketahuilah bu….
Ro: belajarlah tentang arti perbedaan, kelak kau akan menemukan semua yang kau harapakn.
Da: sama saja…… kau tidak jauh
beda dengan anak sulungmu itu…. Yang suka berceramah, berceloteh, dan ber-ber
yang lain.
Ro: anak bungsumu memang butuh
pencerahan bu. Hatinya sangatlah gelap dan tak ada penerangan, (menambung dari
arah kamar).
Ibu: dia sudah dewasa maka
seharusnya, ia tahu apa yang harus ia lakukan.
Ro: namun dia….. (terpotong).
Ibu: mungkin mata hatinya
belum terbuka,……
Ro: maksud ibu???
Ibu: dia sedang merindukan
seorang wanita.
Da: kau berbicara tak pernah
tahu arah bu. ( da measa terpojokkan lalu pergi).
Ro: tidak ada satupun wanita
yang ia kasihi bu. Dia tak tahu cara menghargainya…..
Ibu: apa maksudmu nak ?
Ro: tanyakan saja padanya!!!
Ibu: aku ingin menjodohkanya
nak…
Ro: dengan seorang wanita kah
bu ???
Ibu: bagaiman mungkin aku
menjodohkanya dengan seorang lelaki.
Ro: aku hanya berharap ia
dapat menghargai jodohnya kelak.(berlalu).
Da&ibu sedang berdua
diteras depan dan berbincag.
Ibu: apa yang kau rasakan
sekarang Da ???
Da: aku merasa sedikit kecewa.
Ibu: karena kau merasa tidak
dapat menghargai wanita ???
Da: aku lelaki yang……(terpong)
Ibu: yang suka menjadi pemutus
asa bukan?
Da: TIDAK!!!(wajahnya sambil
menunjukkan rasa tidak terima).
Ibu: Da…. Ketahuilah bahwa
kelak kau akan menemukan jodohmu. Dan kini kau pasti sangat merindukan
sosoknya.
Da: jodoh, yang cantik dan
berhati lembut , bukan ??? (smabil tertawa).
Ibu: tak semua yang kau kira
itu benar,
Da: aku tidak pernah salah bu,
apa yang ku kira, pasti akan sesuai.
Ibu: Terimalah, bila nanti
kenyataan itu tidak seperti khayalanmu. Lihatlah nati malam siapa yang datang.
Da; apakah seorang wanita yang
cantik dan berhati lembut bu ????
Ibu: aku berharap pun
begitu.(pergi).
(Da juga pergi).
Ro, Da, dan Ibu sedang menanti
wanita itu datang, dan duduk diruang tamu.
Ro: apakah jodohmu akan datang
mala mini Da ???
Da: yaa…… dan dia adalah wanita yang cantik dan berhati
lembut, bukan begitu bu ????
Ibu: aku selalu berharap
begitu nak.
Da: semua yang ku kira tak
pernah meleset saudaraku.
Ro: berapa lama kita harus
menantinya datang bu ???
Ibu: tak terlalu lama, dan tak
akan berganti hari nak.
Ro: bisakah kau menggambarkan
parasnya, bu ????
Da: aku saja yang member gambaran parasnya padamu,…
Ro: bagaimana mungkin kau
tahu, sedangkan kau belum pernah bertemu denganya.
Da: ia adalah wanita yang
sangat anggun dan mempesona. Matanya indah, hidungnya mancung, dan yang pasti
kulitnya lebih terang darimu. :P
Ro: yaa,… aku akan
mengiyakannya……,
*tak lama kemudian terdengar
tok, tok, tok…… siapakah itu ???? :D
_ternyata wanita itu datang
bersama ibunya.
Sii P dan bunda:
assalamu’alaikum.
Ibu, Ro, dan Da: wa’alaikum
salam….
Ibu : silahkan masuk…..
Sii P dan Ibu: inggih…..
Sii P: marimas… bersalaman.
Da: baiklah wanita cantik….
Ro: mengapa cadar itu masih
kau tutupkan, kau sakit mata ???
Sii P: (tak menjawab dan
langsung memperkenalkan diri). Nama saya Manisan.
Da: nama ku Da, dan ini saudara perempuan ku Ro….
Ro: salam kenal….. aku ingin
melihat wajahmu tanpa tertutup cadar…. Tolong bukalah….
Ibu: ibu kedapur dulu yaa…..
saat sudah dibuka Ro dan Da
terkejut. Karena perempuan itu adalah wanita yang menyapanya kemarin . wanita
yang tidak cantik namun, berhati lembut.
Da: Apa ??? dia…. Dia…..
perempuan itu kah kau ???
Ro: jodoh memang tak kemana.
Sii P: perempuan itu adalah
saya, dan saya adalah calon istrimu mas……, :D
Da: TIDAAAAAKKKK……… kau bukan
calon istriku. Ibu ku salah mengundang orang untuk datang kesini. Aku tidak mau
menikah dengan wanita berwajah buruk
sama seperti hatinya. Dan wanita itu adalah kau……. IBUUUUUU……….., (sambil
menangis karena tak bisa menerima kenyataan).
*perempuan itu pun lansung
pergi dan menangis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar