Laman

Minggu, 16 Desember 2012

Aku masih ingat kapan pertama kali kau panggil aku sayang...
Aku masih ingat cerita di Desember tahun lalu....
Kita selalu nampak konyol, kita telusuri jalan-jalan itu
Kita nikmati hujanitu
Kau ceritakan aku banyak hal
Saat aku mengantuk sekali pun...Aku dengarkan segala hal tentangmu....
Sungguh waktu itu amat indah...
Kau mengajariku bagaimana menikmati hujan
Tanpa rasa sunyi
Kau buatku hidup kembali....
Itu adalah kesempatan indah....
Dan.... Meski kini ada orang lain disana.... Aku tetap ingin bahagia,
Aku akan tetap mengenangnya... Seperti bulan yang selalu hadir, meski dalam gelap.

Untuk sang malam
Disini aku hanya sendiri
Aku hanya memiliki Tuhan
Dan seluruh kesunyian ini
Ya... Seperti dalam diriku
Tak jauh dari kata "Luka"
Kau tau?
Mereka semua mengajariku ketabahan
Mereka semua mengajariku keteguhan
Bukan lah bahagia, namun luka yang bertahap datang
Dan.... Seniman itu pula yang memberiku makna
Dulu..... Ketika aku benar-benar ada... Aku hanya seperti debu
Ditiup, dan dihirupnya kembali
Aku bukanlah udara baginya
Saat ia benar-benar datang, aku hanya seperti pasir, yang sekejap menghilang
Karena ia memilih yang lain
Oh... Tuhan........ Mengapa seperti ini?
Panjangnya cerita ini, aku hanya ingin bersamanya, namun... Terkadang ini semua membuatku seakan mati
Aku hampir mati, karena aku merasakannya... Ini membuat ku sesak, ini membuat ku pucat
Aku hanya ingin bahagia, aku hanya ingin temukan sosok ayahku dalam dirinya
Aku mencintainya, sangat mencintainya... Namun, mengapa perjalanan ini seakan tak mengizinkannya...
Ampuni aku Tuhan, aku tak bermaksud melupakanMu, aku hanya ingin semakin dekat denganMu, saat bersamanya, aku hanya ingin semakin merasakan kehadiranMu di dalam dirinya....

Kamis, 11 Oktober 2012

Kembalimu Beda

Sulit saat-saat itu kulewati....
Karena aku merasa bahwa diriku kejam
Aku telah membuatmu pergi
Sampai kau bilang bahwa, "kau tak bisa paksakan perasaan mu lagi kepadaku"
Aku berdosa... Karena memberi luka dihidupmu...
Lagi-lagi aku hadirkan duka padamu...
Padahal aku tau, bahwa kau sangat butuhkan kebahagiaan itu....
Perlahan bahagia itu kembali.... Saat kau kembali muncul dihidup ini...
Kau kumpulkan kembali ingatan-ingatan ku tentang kita berdua....
Saat aku hampir memutuskan bahwa, aku "harus" pergi darimu....
Tak ingin mengusikmu lagi... Dan membiarkanmu tenang bersama hidupmu...
Itu mungkin keputusan yang berat kulakukan, karena aku masih ingin merawatmu.... Dengan cara yang aku bisa.....
Aku selalu berpikir bahwa, kau bisa bersamaku lagi....
Dan kau akan kembali padaku.....
Ku katakan semua yang ada padamu... Ungkapan yang dulu tak pernah kukatakan padamu....
Aku tarik pelan dirimu kembali disini....
Dan akhirnya kau benar-benar kembali padaku....
Aku pikir kau sendiri... Tak ada orang lain disana....
Perlahan aku tau.... Bahwa kembalimu beda.... Aku terlambat...
Aku tak tau dia siapamu... Yang aku tau dia juga mencintaimu...
Sama seperti aku padamu...
Dan... Perhatian itu begitu besar untukmu....
Aku kira kau sendiri... Namun ada dia dibelakangmu....
Apakah aku memang benar-benar harus pergi darimu....
Karena aku tak ingin merusak kedekatanmu....
Dan aku juga tak merusak senyumannya karena bahagia bersamamu.....
Siapa dia?
Apakah kau telah temukan yang kau cari....
Apa cinta itu telah hilang untukku?
Sehingga kau hadirkan dia dihidupmu.....
Kau bilang bahwa aku milikmu, namun.... Dia juga memilikimu...
Siapa yang harus bertahan disini?
Apakah kau masih butuh diriku?
Apakah kau masih mencintaiku?
Dan apakah aku masih pantas bersamamu?
Aku tak putus asa karena kehilanganmu.... Namun aku ingin kembali menikmati saat-saat sendiriku ketika kehilangan mu....  Saat aku tau bahwa dia telah hadir menggantikan ku dihidupmu.....
Aku hanya ingin lari, dan terus pergi dari mu...
Saat aku lihat kau dan dia nampak bahagia bersama.....
Dan kau tak butuh aku saat itu....
Aku hanya ingin mengobati luka itu... Luka karena aku "terlambat"
Saat aku tau kau ucapkan kata yang sama kepadanya, sama seperti yang kau ucapkan dulu padaku...
Betapa rapuh dan lemahnya diriku... Saat aku tau dia ada disana.....
Ternyata aku tak sekuat ketika ada dirimu...
Dimana aku  hanya ingin terlihat kuat agar aku tak kehilangan dirimu....
Tapi kenyataannya lain... Aku justru kehilangan dirimu dulu....
Maafkan aku karena aku telah membuatmu pergi dariku...
Memulai penderitaanmu kembali...
Maafkan aku karena aku tak bisa buatmu tinggal....
Aku hanya mencintaimu dalam diam..... Aku tak lakukan apa yang harusnya kulakukan untukmu
Aku tak bisa buatmu nyaman saat denganku....
Berawal dari takut kehilangan, dan berakhir dengan kehilangan juga....
Dekaplah aku kembali, seperti dulu......
Karena, kini.... Aku telah benar-benar ada untukmu... Dengan diriku sendiri dan bukan kepalsuan diriku yang dulu............ Aku telah menjadi diriku sendiri.... Dan jangan pernah kau pergi lagi......
----------------------------------------KAZAME-------------------------------------------

Kembalimu Beda

Dulu aku hanya tau bahwa kau hanya milikku
Dulu aku hanya tau bahwa kau hanya mencintaiku
Dan yang ku tau hanyalah,  kita berdua bersama
Menjalin perasaan, menyatukan cintamu dan cintaku
Saat kau coba untuk menggenggamku, aku tak pernah peduli padamu
Aku terlihat seperti tak menyadari keberadaanmu
Saat kau coba untuk merangkulku
Aku justru mengelak, dan aku selalu tak mengerti maumu
Saat kau coba untuk mengutarakan apa yang kau maksudkan
Aku justru membuatmu berhenti, karena kalimatku yang getir
Aku hanya mencintaimu dalam diam saat itu
Aku memang tak pernah mengutarakan kebahagiaan ini
Bahagia saat kita bersama, bahagia saat kau katakan cinta padaku, bahagia saat kau dekap aku, dan bahagia Saat kau genggam jemariku
Kau membuatku hidup kembali
Kau mengajariku tentang arti hidup ini
Kau membuatku tau bahwa dunia ini memang luas
Kita ciptakan kenangan itu bersama
Kau ceritakan segala hal yang kau tau padaku
Dibawah pohon itu, aku tatap dirimu dalam, dan ku amati saat kau bicara
Dan aku katakan dalam hati bahwa, "kau lah yang kucari"
Namun... Sekali lagi aku tak yakin bahwa pada saat itu kau juga memiliki rasa yang sama
Aku tak yakin bahwa kau juga menginginkanku...
Karena yang ku tau, masalalumu lebih indah dibandingkan diriku
Kita habiskan malam-malam bersama, kau ajak aku telusuri jalan-jalan itu
Yang kau bilang "itu jalan yang belum pernah aku lewati"
Ku lihat bintang dan bulan di atas sana, dan aku perlihatkan bahwa aku sedang tersenyum
Karena aku bersamamu....
Di dalam hati aku SANGAT mencintaimu... Namun aku hanya diam, menikmati perasaan itu, dan merasa bahagia dengan indahnya cintamu........
Aku SANGAT membutuhkanmu... Namun, aku tak ingin kau tau bahwa ternyata diriku ini sangat lah lemah
Aku hanya ingin menjadi kuat, karena aku tau kau selalu butuh kekuatan itu
Kau selalu tunjukkan "dirimu" dihadapanku
Namun... Aku tak pernah bisa tunjukkan "diriku" yang sesungguhnya kepadamu...
Karena... Aku takut kehilangan dirimu, saat kau tau bahwa aku "lah" yang sedang kau hadapi
Maka aku harus memilih untuk "tidak" menjadi "diriku" sendiri selama bersamamu
Aku yang tak seperti masalalumu... Aku merasa kecil dihadapanmu... Karena aku tau kau adalah seseorang Yang hebat....
Kau bisa segalanya... Namun aku tak bisa lakukan yang bisa kau lakukan.....
Aku hanya diam bersamamu, karena aku tak tau cara untuk memulai, aku kehilangan........
Aku justru tak bisa apa-apa dengan kepalsuan itu
Aku selalu nampak seperti patung bodoh
Tak bisa berbicara, tak bisa bercerita, tak bisa berjalan sendiri.....
Aku lakukan apa yang seharusnya tak kulakukan padamu....
Dan akhirnya kau diamkan aku.... Kau menjauhiku... Kau memberi jarak antara kita
Ingin aku dekap dirimu.... Ingin aku genggam jemarimu
Namun, aku pikir aku telah terlambat.... Karena dirimu telah terlanjur beku, kau terlanjur diam, kau terlanjur bosan dengan caraku mencintaimu.... 
Aku telah membuatmu pergi dariku... Aku tak bisa membuatmu tinggal bersamaku.... Aku tak bisa berikan cinta yang nyata kepadamu.....
Aku tak bisa pertahankan apa yang telah ku dapatkan... Aku hilangkan "dirimu" yang selama ini ku cari....
Dengan kata lain.... Aku telah kehilangan dirimu......
Kau memilih uuntuk sendiri... Dan mungkin tak bersamaku lagi....
Selama itu juga... Aku berkutat dengan penyesalan ku.... Tak ada warna lagi disana
Hanya petang dan kelabu membara
Aku tak bisa bedakan malam dan siang
Dan selama itu juga... Aku selalu membawamu pergi kedalam mimpiku...
Saat aku rindu tentang dirimu... Aku pejamkan mataku... Dan aku rasakan kembali, saat-saat dimana aku bersama mu......
Mengingat tawamu... Mengingat wajah murungmu.... Dan kuletakan jemariku kedalam dekapanku sendiri
Agar aku merasakan lagi kehangatanmu yang dulu pernah ada....
Aku begitu sangat merindukannya....
Dan.. Ketika semua pagiku datang... Aku harus menyadari kembali bahwa aku telah kehilangan dirimu....
Itulah rutinitasku.......
Beberapa lama aku menikmati kesendirian itu... Mencoba membiarkan mu sendiri, pergi......
Aku mencoba untuk bertahan, berjalan menyusuri jalan yang pernah kita lewati....
Mencari arah sendiri, tanpa dirimu lagi.....
Tak ada dirimu lagi disana... Hanya kosong dan tak ada keramaian lagi....
Kau biarkan aku berada ditengah perjalanan itu.... Melewati kegelapan sendiri.... Menelan ketakutan, dan ketiadaan......
Aku hilang disana, lagi-lagi aku tak tau jalan....
Apa aku harus kembali??? Membiarkan ini terkapar, dan putus asa???
Tidak!!! Kau tak pernah mengajarkan aku untuk putus asa.....
Dan seperti itulah aku selama itu, melawan batinku.... Dan aku hanya tak ingin "lelah"
Aku raih kembali, aku kejar kembali... Dan aku yakinkan bahwa aku bisa....
Karena aku tak ingin "munafik" saat aku sadari bahwa aku masih mencintaimu......
---------------------------KAZAME--------------------------------------------




Sabtu, 21 Juli 2012

My Favorite :)


"Mirror"
(feat. Bruno Mars)

[Lil Wayne:]
 With everything happening today
 You don't know whether you're coming or going
 But you think that you're on your way
 Life lined up on the mirror don't blow it
 Look at me when I'm talking to you
 You looking at me but I'm looking through you
 I see the blood in your eyes
 I see the love in disguise
 I see the pain hidden in your pride
 I see you're not satisfied
 And I don't see nobody else
 I see myself I'm looking at the

[Bruno Mars:]
 Mirror on the wall, here we are again
 Through my rise and fall
 You've been my only friend
 You told me that they can understand the man I am
 So why are we here talkin' to each other again?

[Lil Wayne:]
 Uh, I see the truth in your lies
 I see nobody by your side
 But I'm with you when you are all alone
 And you correct me when I'm looking wrong
 I see the guilt beneath the shame
 I see your soul through your window pain
 I see the scars that remain
 I see you Wayne, I'm looking at the...

[Bruno Mars:]
 Mirror on the wall, here we are again ([Wayne:] Yeah)
 Through my rise and fall ([Wayne:] Uh-Huh)
 You've been my only friend ([Wayne:] my only friend)
 You told me that they can understand the man I am ([Wayne:] they can understand)
 So why are we here ([Wayne:] misunderstood) talkin' to each other again?

[Lil Wayne:]
 Looking at me now I can see my past
 Damn I look just like my fucking dad
 Light it up, that's smoke in mirrors
 I even look good in the broken mirror
 I see my momma smile that's a blessing
 I see the change, I see the message
 And no message could've been any clearer
 So I'm startin' with the man in the...

[Bruno Mars:]
 Mirror on the wall,

[Lil Wayne:]
 MJ taught me that.

[Bruno Mars:]
 Here we are again
 Through my rise and fall
 You've been my only friend

[Lil Wayne:]
 Take em to Mars man

[Bruno Mars:]
 You told me that they can understand the man I am
 So why are we talkin' to each other again?

[Lil Wayne:]
 Uh...

 Mirror on the wall, here we are again ([Wayne:] yeah)
 Through my rise and fall
 You've been my only friend ([Wayne:] Any questions?)
 You told me that they can ([Wayne:] I come to you) understand the man I am ([Wayne:] You always have the answer)
 So why are we here talkin' to each other again?

[Bruno Mars:]
 Mirror on the wall.

[Wayne:]
 A.B.P.
 Looks like I did take em' to Mars this time

[Bruno Mars:]
 (So why are we talking to each other again?)

Perspective


Teknik menggambar perspektif Aug 14, '08 2:34 PM
untuk semuanya



Untuk mengembangkan kemampuan visualnya, seorang mahasiswa Desain Interior harus membiasakan diri melihat sesuatu dalam keadaan perspektif dan berlatih menggambar bentuk kubus yang sederhana dengan menggunakan satu, dua dan tiga titik hilang.






Gambar kubus dalam perspektif dua titik akan terlihat terdistorsi ketika kedua titik hilang diletakkan terlalu berdekatan satu sama lain pada garis cakrawala (2). Kedua titik hilang tersebut harus diletakkan cukup berjauhan sehingga bagian depan pada kubus dapat membuat sudut 90o atau lebih namun tidak melebihi sudut 140o (3).





Pada perspektif dua titik, sudut terdepan atau garis vertikal paling depan pada suatu objek biasanya digunakan sebagai garis ukur vertikal. Garis ini bisa dimunculkan secara terskala dan kemudian digunakan untuk mengukur pembagian pada objek menuju ke titik hilang (4). Garis ukur vertikal memudahkan pengukuran secara akurat elemen-elemen vertikal pada gambar.





Untuk dimensi yang tidak dapat diukur pada bidang vertikal, beberapa cara sederhana dapat dilakukan. Salah satunya metode pengukuran proporsional dengan menggunakan garis diagonal untuk membagi bentuk bujur sangkar dan empat persegi panjang (5 dan 6). Setiap bidang empat persegi dapat dibagi sama bagian pada pertemuan dua garis diagonal. Pertemuan tersebut dihasilkan dari dua garis yang ditarik dari salah satu sudut ke sudut lainnya yang saling berhadapan, dan menunjukan lokasi tepat pada tengah-tengah bidang tersebut. Cara ini merupakan prinsip dasar pembagian ukuran pada sebuah objek dan dapat digunakan pada semua metode perspektif (satu, dua dan tiga titik hilang). Penggunaan diagonal juga pada penambahan, pemanjangan dan menduplikat gambar kotak pada perspektif (7 dan 8).





Bentuk lingkaran dan kurva tergambarkan elips pada gambar perspektif. Mengerti tentang elips dan bagaimana cara menggambarnya dapat membantu untuk membuat gambar perspektif terlihat sangat alami.






Bentuk kubus dalam gambar perspektif adalah cara yang paling efektif dalam menggambar menggunakan sistem kerja tebak yang sederhana. Dimulai dengan menggambar bentuk kubus yang sederhana dan menambahkan garis-garis diagonal untuk membagi jarak, akan mempermudah para mahasiswa untuk menggambar perspektif sistem kerja tebak.



MENENTUKAN SUDUT PANDANG

DAN TITIK HILANG

Hal yang sangat penting dalam penggambaran konstruksi perspektif adalah penentuan jarak titik pandang pengamat dari bidang gambar. Karena apabila titik pandang terlalu dekat dengan bidang gambar maka terjadilah gambar perspektif dengan kedalaman yang berlebihan (distorsi).


Kalau terjadi sebaliknya (titik pandang terlalu jauh dari bidang gambar), gambar akan terlihat seperti didatarkan. Untuk itu perlu diperhatikan batas sudut pandang atau kerucut pandang manusia, yaitu minimal 30o dan maksimal 60o untuk konstruksi perspektif. Sehingga kita bisa mengambil keputusan menggunakan sudut optimal 45o.


Kadang kita menemui gambar perspektif yang terlihat tidak seimbang atau beberapa furniturnya terpotong. Permasalahan ini dapat di atasi dengan cara:

- Garis cakrawala dapat diturunkan atau dinaikkan sehingga bagian objek dapat terjangkau oleh sudut pandang pengamat.

- Kedudukan pengamat dimundurkan lebih jauh dari bidang gambar sehingga seluruh bagian objek dapat terjangkau oleh sudut pandang pengamat.


Untuk menentukan titik hilang dapat dengan cara menentukan terlebih dahulu bagian ruang yang akan ditampilkan secara maksimal. Pada perspektif satu titik, bila bagian ruang yang akan ditampilkan adalah bagian kanan, maka titik hilang cenderung berada di sebelah kiri menjauhi garis normal dan bagian kanan ruang pada gambar. Cara ini berlaku untuk bagian ruang lainnya (kiri, atas dan bawah). Sedangkan pada perspektif dua titik, bila bagian ruang yang akan ditampilkan adalah bagian kanan, maka titik hilang sebelah kiri akan menjauhi dan titik hilang kanan akan mendekati bagian kanan ruang pada gambar.




MENGGAMBAR PERSPEKTIF

DENGAN SISTEM KERJA TEBAK

Banyak sekali metode menggambar perspektif secara terukur yang berhasil membuat gambar perspektif dengan akurat dan indah. Namun, perlu dicatat, kesemua metode menggambar perspektif terukur memakan waktu yang sangat lama, sekitar 1 jam sampai 8 jam bahkan lebih. Cara ini mungkin dapat digunakan pada presentasi akhir desain, tetapi keterbatasan waktu dalam proses desain mengharuskan para desainer menggunakan teknik menggambar cepat untuk tahap pengembangan desain. Kebanyakan dari teknik menggambar perspektif terukur membutuhkan denah dengan ukuran yang lengkap. Teknik ini dapat digunakan dalam presentasi akhir desain, tetapi kurang membantu dalam proses desain.


Cara termudah dari teknik cepat menggambar perspektif interior adalah dengan sistem kerja tebak menggunakan bentuk dasar kubus seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya. Diawali dengan menggambar sebuah garis horisontal yang berfungsi sebagai garis cakrawala; garis ini adalah (biasanya) garis yang berada tepat pada ketinggian mata dari pengamat.



A. Sistem Kerja Tebak Perspektif Satu Titik Hilang


1. Gambarkan sebuah segi empat sama sisi berukuran 3 m x 3 m dengan skala.







2. Bagilah segi empat tersebut dengan garis diagonal. Gambarkan sebuah garis horisontal memotong di tengah kotak, ini adalah garis cakrawala, tingginya kira-kira setinggi mata manusia rata-rata atau sekitar 150 cm. Letakkan sebuah titik hilang pada garis cakrawala di sebelah kiri, kanan atau tengah-tengah.




3. Gambarkan garis-garis perspektif dari titik hilang melewati sudut-sudut pada segi empat tersebut, membentuk lantai, dinding dan langit-langit. Sekarang perkirakan kedalaman ruangan tersebut; buat agar terlihat seperi segi empat sama sisi.




4. Gunakan garis diagonal untuk membagi kotak yang pertama, yang sekarang menjadi dinding belakang. Dengan membagi kotak tersebut menjadi empat, anda akan membuat empat bagian setinggi 75 cm.



5. Gunakan diagonal untuk membagi ukuran pada dinding samping, lantai dan langit-langit. Pada dinding samping, garis vertikal diletakkan pada perpotongan garis diagonal dengan garis perspektif yang melewati empat bagian pada dinding belakang.



6. Gunakan pembagian ukuran pada dinding belakang (pada langkah ke-4) atau menggunakan grid untuk meletakkan sebuah objek dan elemen interior lainnya.



7. Lakukan sentuhan akhir dengan menghilangkan garis-garis bantu (garis perspektif, grid dan diagonal).



Sistem Kerja Tebak Perspektif Dua Titik Hilang


1. Gambarkan sebuah garis vertikal untuk membuat skala ukuran vertikal. Bagi garis tersebut menjadi empat bagian yang sama. Pada titik paling tengah gambarkan sebuah garis horisontal; ini adalah garis cakrawala.



2. Letakkan dua titik hilang pada garis cakrawala, yang satu di sebelah kanan dan yang satu lagi di sebelah kiri. Tarik garis dari dua titik hilang tersebut melewati titik tertinggi dan terendah pada garis skala vertikal. Dengan ini akan membentuk lantai, dinding dan langit-langit. Sekarang perkirakan kedalaman, buatlah terlihat menjadi segi empat sama sisi.



3. Tarik garis melewati semua bagian pada garis skala vertikal; dengan ini akan perkiraan ukuran ketinggian pada dinding-dinding.



4. Untuk membuat grid, gambarkan garis diagonal pada dinding-dinding. Pada perpotongan garis diagonal dan garis perspektif yang melewati garis skala vertikal, gambarkan garis vertikal.




5. Gunakan grid untuk meletakkan objek dan elemen interior lainnya.



6. Lakukan sentuhan akhir dengan menghilangkan garis bantu.



Berikut beberapa contoh dari gambar perspektif dengan menggunakan sistem kerja tebak





Kunci dari teknik menggambar sistem kerja tebak adalah kemampuan untuk memperkirakan kedalaman dari ruangan berbentuk kubus. Kedalaman tersebut harus diperkirakan agar ruangan pada gambar benar-benar terlihat berbentuk kubus.


Namun kebanyakan ruangan tidak benar-benar berbentuk kubus, sehingga teknik ini hanya sebagai permulaan untuk ruangan dengan macam-macam bentuk. Mengurangi dan menambahkan dimensi ruangan menggunakan garis diagonal dapat membantu menggambar ruangan dengan bentuk yang bervariasi.


Dalam menggambar perspektif menggunakan sistem kerja tebak, elemen-elemen interior akan lebih mudah digambar bila diletakkan menempel pada dinding. Pada gambar perspektif satu titik, objek yang diletakkan terlalu jauh dari titik hilang akan terlihat terdistorsi. Sedangkan pada perspektif dua titik, objek yang terlihat distorsi dapat disebabkan oleh letak objek yang sangat berdekatan dengan salah satu titik hilang, atau jarak kedua titik hilangnya terlalu berdekatan. Karenanya, posisi dari titik hilang sangat menentukan kualitas dari sebuah gambar perspektif. Maka itu, dianjurkan untuk membuat sketsa kecil sebelum mengerjakan gambar perspektif yang sebenarnya.


Menggambar perspektif dengan menggunakan metode satu titik hilang sangat membantu dalam proses desain dan juga sangat mudah untuk dibuat, namun sangat jarang penggunaannya, dikarenakan keterbatasannya yang seringkali menimbulkan distorsi. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk mempelajari metode menggambar perspektif dua titik dengan sistem kerja tebak.


Dalam pelaksanaannya, menggambar perspektif dengan sistem kerja tebak berdasarkan perkiran-perkiraan yang kasar, namun sangat membantu para Desainer Interior menggambarkan ruangan sesuai dengan apa yang mereka rancang dalam tahap pengembangan desain.

Kemampuan dalam menggambar perspektif yang baik dengan menggunakan sistem kerja tebak merupakan langkah awal untuk mempelajari teknik menggambar perspektif terukur. Dan sebaliknya, bila kita sudah lancar menggambar perspektif dengan teknik terukur, maka akan sangat mudah bagi kita untuk menggambar perspektif dengan sistem kerja tebak.










RENDERING PADA GAMBAR PERSPEKTIF

Rendering gambar perspektif digunakan untuk memperjelas kedalaman dan membuat permukaan datar pada gambar terlihat lebih nyata agar lebih mudah dimengerti oleh klien (bahasan mengenai rendering dapat dilihat pada bab tambahan di halaman akhir). Namun, seperti juga dalam menggambar perspektif, keterbatasan waktu tidak memungkinkan melakukan rendering dengan detail. Maka dari itu dibutuhkan suatu teknik rendering yang cepat.


Dari rendering akan muncul dua karakter: pencahayaan dan bahan atau tekstur objek.


Pencahayaan

Semua teknik rendering memunculkan pencahayaan dan pengaruhnya pada keadaan sekitar pada gambar. Setiap goresan yang dibentuk oleh pensil atau pena merupakan hasil pertemuan antara cahaya dan sebuah objek. Kubus, silinder, bola dan kerucut adalah bentuk-bentuk dasar yang dapat ditemukan pada objek-objek yang lebih rumit. Mempelajari cara-cara rendering pada bentuk-bentuk dasar ini dengan media hitam putih sangat penting sebagai awal untuk mewarnai warna dan material yang sebenarnya. Bentuk-bentuk dasar ini sangat mudah untuk diberi efek pencahayaan dan bayangan. Cara paling sederhana yaitu dengan memberi garis tebal pada tempat yang tidak terkena cahaya.






MEMBUAT BAYANGAN PADA GAMBAR PERSPEKTIF

Ada beberapa macam konstruksi bayangan, kebanyakan sangat rumit dan sangat teknis. Hal yang perlu diingat tentang bayangan pada perspektif adalah bahwa bayangan sangat mutlak ada, khususnya pada permukaan lantai. Walaupun bayangan sangat penting, tapi dapat disederhanakan untuk mempermudah rendering.


Metode yang paling mudah dari konstruksi bayangan adalah dengan menggunakan garis paralel yang memiliki bentuk dasar segi tiga. Bayangan terkonstruksi dengan menentukan sudut yang terbentuk dari sumber cahaya dan menggunakan sudut ini untuk membuat segitiga dari tiap sudut objek. Sisi bawah pada segitiga tersebut kemudian dihubungakan dengan sisi bawah segitiga yang lain untuk membentuk bayangan.




Bayangan yang lebih didramatisir dapat dibentuk dengan menggunakan titik hilang bayangan. Metode ini membutuhkan sumber cahaya yang diletakkan di suatu tempat di atas garis cakrawala. Kemudian dari titik hilang bayangan ditarik garis menyinggung sudut objek yang paling atas, dan memanjang menuju permukaan lantai. Dan bila titik-titik hasil pemanjangan garis itu dihubungkan, maka bayangan yang lebih akurat akan terbentuk.



Sebelumnya: Tips Sederhana Menggambar Wajah
Selanjutnya : TENTANG MENGGAMBAR

Just Confess and Confessing :)


Aku rasakan sendidri duka ini
Duka ketika aku tau aku tak lagi bersama mu
Bersama mu lebih dekat
Seperti dulu
Aku selalu ingat dan tak pernah bisa lupa bgaimana
Kisah kita, saat kita bersama duduk berdua, kau ceritakan  banyak hal
Dan mencoba untuk sembunyikan luka dari wajahmu
Tak sedikit pun aku lupa, saat-saat kau butuh
Dan menginginkan ku
Tanpa aku tau bahwa akhirnya kau ucapkan kata usai pada kisah kita
Mungkin, tanpa terpikir bahwa aku selalu membutuhkan mu
Menginginkan mu dalam mimpi ku
Dalam hidup ku
Aku hanya ingin bersama mu
Habis kan waktu hidup bersama mu
Kau adalah kekuatan ku
Kau adalah semangat untuk ku
Kekuatan untuk melupakan perihku
Aku masih menginginkan saat-saat indah itu kembali
Saat indah yang disana ada kita berdua
Kau dan aku, hanya berdua
Sungguh, aku ingin kau kembali
Seperti dulu, aku merindukan dirimu
Bersama dengan ku
Aku tak bisa cegah dirimu
Aku tak bisa paksa mu  untuk tetap tinggal
Karena, aku tau dirimu
Dan juga perasaan mu
Kau memang tak bisa lagi tinggal di sini
Menemaniku, membuat ku tersenyum, dan hapuskan lelah ku
Karena hidup ini
Apakah aku tak pantas  milikki dirimu
Lebih lama dan selamanya nanti
Seperti yang kau katakan
Aku hanya ingin perhatikan dirimu
Member kekuatan untuk mu
Tapi kau tak pernah member jalan
Kau berbeda, kau baik, dan kau adalah bahagia ku
Dan kini aku tak bisa lagi J

My Lesson of Life :)


Jalan Lain

Sudah lama aku mengagumi para santri dan para ustad pondok pesantren… Karena penampilan mereka yang selalu rapi, dan selalu ramah kebanyakan. Sampai-sampai aku menginginkan untuk memiliki pasangan hidup yang memiliki latar belakang pondok. Namun, bila disesuaikan dengan aku yang tomboy dan hanya lulusan sekolah umum perlu kerja keras untuk hal itu pada awalnya… Hingga pada suatu ketika aku bertemu dengan teman-teman perempuan ku yang juga berasal dari pondok, dan aku mencoba untuk belajar dan mengenal kehidupan pondok dari mereka. Dulunya, aku memiliki keinginan untuk bersekolah di pondok setelah aku lulus SD , namun keinginan itu berbelok ketika orang tuaku menyarankan untuk bersekolah di sekolah umum. Dan pada saat aku SMA keinginan itu muncul kembali, butuh waktu 4 tahun di jenjang Aliyah/SMA untuk belajar di pondok setelah lulus dari sekolah non pondok. Maka dari itu aku urungkan niat ku untuk bersekolah di pondok. Sebenarnya tidak masalah untuk mengambil keputusan itu, namun aku harus memiliki mental berani untuk menjadi siswa yang lulus lama di bandingkan teman seangkatan ku yang lain. Namun, Allah itu adil. Dia memperkenalkan aku dengan dunia pondok dari beberapa orang, dan dengan beberapa cara. Perlahan aku mengetahui tentang bagaimana kah pondok itu, seperti apa kah kehidupan didalamnya, dan seperti apakah efek baiknya untuk para penghuni dan masyarakat disekitar nya. Dan setelah aku tau hal ini membuat ku takjub dan begitu kagum… Betapa tidak, pondok selalu mengajarkan kebaikan, member motivasi terhadap setiap santri dan santriwatinya, peduli terhadap masa depan santri dan para santriwatinya, tidak membedakan siapa mereka, dan memiliki cita-cita yang sama, yaitu menjadi manusia yang beradab. Melalui buku tentang perjalanan para santri di pondok, melalui cerita teman, dan melalui pengalaman mereka juga. Dan sangat di syukuri karena, meski aku tak memiliki kesempatan untuk merasakan bagaimana belajar di pondok, Allah memberikan aku cara yang lain untuk secara tidak langsung ikut belajar tentang pondok. Dan tetap percaya bahwa, Allah akan selalu memberi  jalan kepada para hambanya dalam hal kebaikan, melalui cara apa pun, dan melalui siapa pun.
Hingga pada akhirnya semangat tentang hal itu masih aku miliki sampai saat ini, memiliki keyakinan bahwa Allah selalu berada dalam hati, dan selalu mengerti dan member apa yang kita inginkan, meski tidak dalam waktu yang secepat harapan dihati. Namun, Dia selalu member perjalanan dan proses dahulu, hingga Dia tau bagaimana cara kita untuk menyikapinya, dan dari situlah Allah akan memberi  jawaban dengan cara yang kita mampu. Terkadang aku malu ketika aku masih seperti ini, dan aku menginginkan banyak hal yang “baik”. Saat itu lah aku dituntun untuk belajar dari keinginan ku sendiri, berkaca dari cita-cita yang ku miliki dan menciptakan semangat dari setiap cita-cita ku. Sama hal nya ketika aku jatuh cinta, aku selalu menginginkan seseorang yang baik, dan aku selalu ingin kebahagiaan bersamanya. Dan kalian tau apa yang Allah berikan? Allah memperkenalkan ku dengan beberapa orang, dan aku lebih banyak merasakan sakit disbandingkan bahagia. Karena pada dasar nya “cinta” adalah “rasa sakit” sakit ketika kita dikhianati, dan sakit ketika kita harus berpisah. Banyak proses yang telah ku lalui disana, Allah menyuruh ku untuk mengenal banyak orang, banyak sifat dan sikap mereka, dan ketika aku belum tau caranya aku begitu muak, dan inilah gumaman ku “Aku sangat muak untuk mengerti dan dipaksa untuk mengerti, kenapa harus aku yang selalu dalam posisi ini? Aku lelah ya Allah…”, namun kalian apa yang terjadi setelah aku bersikap seperti itu? Tak ada yang lebih baik, yang ada hanyalah aku yang semakin di gembleng, di bukakan mata olehNya dengan cara yang lebih sulit lagi, dengan level yang lebi tinggi, dengan konflik yang lebih sulit untuk dihadapi.. Tapi Allah tidak lepas kendali begitu saja, Dia masih memberiku pilihan untuk jalan hidup yang harus aku pilih, pilihan A, B,C,D, E bahkan Z…  Begitu banyak pilihan. Dan pilihanya adalah aku harus menikmati perjalanan ku, harus merasakan setiap rasa sakit, setiap rasa kecewa, dan setiap kegagalan. Sesungguhnya itu yang Allah maksud untukku… Dan setelah itu ku lewati, aku harus bisa menjadi seseorang yang bisa mengingat rasa sakit dan kegagalan, agar aku tak mengulanginya untuk yang kedua kali dan bisa menjadi semangat untuk lebih baik kedepan. Yang kedua adalah, untuk memiliki kehidupan yang tenang adalah melupakan masalah kecil dan melupakan rasa benci, karena bagiku itu semua adalah penghambat langkah untuk perjalanan yang lebih baik. Karena hidup ini indah, dan sangat sia-sia bila dihabiskan untuk “membenci”. Dulunya, aku adalah orang yang selalu menghindari masalah, dan sangat membenci ujian hidup. Harapanya adalah, dengan langkah itu aku bisa lebih tenang, dan akan merasa bahagia kembali.. Tapi TIDAK ternyata, sesungguhnya aku dan kalian semua dituntut untuk berperan sebagai “penikmat” masalah didunia ini, karena dengan menikmati kita akan menjadi suka, dan rasa suka akan membuat kita untuk berpikir dan mencari cara untuk menyelesaikannya.  Maka, pada saat itu juga aku mencoba untuk merubah cara ku dalam memperlakukan hidup ku dengan cara yang baru, dan lebih baik tentunya. Dan pada saat aku merasa kecewa aku sangat menikmatinya, dengan keyakinan bahwa aku “istimewa” karena Allah masih mengingatku untuk mendapat ujian ini, dan ini adalah saat-saat berharga karena aku mendapat kesempatan untuk menjadi “pemberani”, “pemberani” untuk masalah ku sendiri. Karena, itu lah sumber kekuatan yang sebenarnya percaya pada diri sendiri dan yakin bahwa Allah selalu bersama masalah kita. Dan dari situlah semangat dan rasa percaya diri yang sebenarnya itu muncul, mencoba mempelajari maksud Allah, dari masalah yang kita miliki. Setiap saat dan setiap perjalanan itu penuh makna, penuh hikmah, dan penuh pelajaran. Dan kembali pada kehidupan pondok, aku dan para santri di pondok itu juga memiliki kehidupan sendiri, kita selalu ingin menjadi diri yang lain, mereka pasti juga mengiinginkan kehidupan diluar seperti hidup ku, sedangkan aku menginginkan kehidupan mereka (di pondok). Dan sebenarnya jawabannya adalah : “Mari kita nikmati hidup kita, bagaimana pun, seperti apa pun, dengan siapapun, karena tanpa kita sadari seseorang juga menginginkan kehidupan seperti yang kita miliki”. Dan aku sedang belajar untuk hal itu.
“Bila kita saling menginginkan untuk menjadi diri yang lain, maka kita semua adalah sama.”
                                                                                                -KAZAME-