Teknik menggambar perspektif Aug
14, '08 2:34 PM
untuk semuanya
Untuk mengembangkan kemampuan visualnya, seorang mahasiswa
Desain Interior harus membiasakan diri melihat sesuatu dalam keadaan perspektif
dan berlatih menggambar bentuk kubus yang sederhana dengan menggunakan satu,
dua dan tiga titik hilang.
Gambar kubus dalam perspektif dua titik akan terlihat
terdistorsi ketika kedua titik hilang diletakkan terlalu berdekatan satu sama
lain pada garis cakrawala (2). Kedua titik hilang tersebut harus diletakkan
cukup berjauhan sehingga bagian depan pada kubus dapat membuat sudut 90o atau
lebih namun tidak melebihi sudut 140o (3).
Pada perspektif dua titik, sudut terdepan atau garis
vertikal paling depan pada suatu objek biasanya digunakan sebagai garis ukur
vertikal. Garis ini bisa dimunculkan secara terskala dan kemudian digunakan
untuk mengukur pembagian pada objek menuju ke titik hilang (4). Garis ukur
vertikal memudahkan pengukuran secara akurat elemen-elemen vertikal pada
gambar.
Untuk dimensi yang tidak dapat diukur pada bidang vertikal,
beberapa cara sederhana dapat dilakukan. Salah satunya metode pengukuran
proporsional dengan menggunakan garis diagonal untuk membagi bentuk bujur
sangkar dan empat persegi panjang (5 dan 6). Setiap bidang empat persegi dapat
dibagi sama bagian pada pertemuan dua garis diagonal. Pertemuan tersebut
dihasilkan dari dua garis yang ditarik dari salah satu sudut ke sudut lainnya
yang saling berhadapan, dan menunjukan lokasi tepat pada tengah-tengah bidang
tersebut. Cara ini merupakan prinsip dasar pembagian ukuran pada sebuah objek
dan dapat digunakan pada semua metode perspektif (satu, dua dan tiga titik
hilang). Penggunaan diagonal juga pada penambahan, pemanjangan dan menduplikat
gambar kotak pada perspektif (7 dan 8).
Bentuk lingkaran dan kurva tergambarkan elips pada gambar
perspektif. Mengerti tentang elips dan bagaimana cara menggambarnya dapat
membantu untuk membuat gambar perspektif terlihat sangat alami.
Bentuk kubus dalam gambar perspektif adalah cara yang paling
efektif dalam menggambar menggunakan sistem kerja tebak yang sederhana. Dimulai
dengan menggambar bentuk kubus yang sederhana dan menambahkan garis-garis
diagonal untuk membagi jarak, akan mempermudah para mahasiswa untuk menggambar
perspektif sistem kerja tebak.
MENENTUKAN SUDUT PANDANG
DAN TITIK HILANG
Hal yang sangat penting dalam penggambaran konstruksi
perspektif adalah penentuan jarak titik pandang pengamat dari bidang gambar.
Karena apabila titik pandang terlalu dekat dengan bidang gambar maka terjadilah
gambar perspektif dengan kedalaman yang berlebihan (distorsi).
Kalau terjadi sebaliknya (titik pandang terlalu jauh dari
bidang gambar), gambar akan terlihat seperti didatarkan. Untuk itu perlu
diperhatikan batas sudut pandang atau kerucut pandang manusia, yaitu minimal
30o dan maksimal 60o untuk konstruksi perspektif. Sehingga kita bisa mengambil
keputusan menggunakan sudut optimal 45o.
Kadang kita menemui gambar perspektif yang terlihat tidak
seimbang atau beberapa furniturnya terpotong. Permasalahan ini dapat di atasi
dengan cara:
- Garis cakrawala dapat diturunkan atau dinaikkan sehingga
bagian objek dapat terjangkau oleh sudut pandang pengamat.
- Kedudukan pengamat dimundurkan lebih jauh dari bidang gambar
sehingga seluruh bagian objek dapat terjangkau oleh sudut pandang pengamat.
Untuk menentukan titik hilang dapat dengan cara menentukan
terlebih dahulu bagian ruang yang akan ditampilkan secara maksimal. Pada
perspektif satu titik, bila bagian ruang yang akan ditampilkan adalah bagian
kanan, maka titik hilang cenderung berada di sebelah kiri menjauhi garis normal
dan bagian kanan ruang pada gambar. Cara ini berlaku untuk bagian ruang lainnya
(kiri, atas dan bawah). Sedangkan pada perspektif dua titik, bila bagian ruang
yang akan ditampilkan adalah bagian kanan, maka titik hilang sebelah kiri akan
menjauhi dan titik hilang kanan akan mendekati bagian kanan ruang pada gambar.
MENGGAMBAR PERSPEKTIF
DENGAN SISTEM KERJA TEBAK
Banyak sekali metode menggambar perspektif secara terukur
yang berhasil membuat gambar perspektif dengan akurat dan indah. Namun, perlu
dicatat, kesemua metode menggambar perspektif terukur memakan waktu yang sangat
lama, sekitar 1 jam sampai 8 jam bahkan lebih. Cara ini mungkin dapat digunakan
pada presentasi akhir desain, tetapi keterbatasan waktu dalam proses desain
mengharuskan para desainer menggunakan teknik menggambar cepat untuk tahap
pengembangan desain. Kebanyakan dari teknik menggambar perspektif terukur
membutuhkan denah dengan ukuran yang lengkap. Teknik ini dapat digunakan dalam
presentasi akhir desain, tetapi kurang membantu dalam proses desain.
Cara termudah dari teknik cepat menggambar perspektif
interior adalah dengan sistem kerja tebak menggunakan bentuk dasar kubus
seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya. Diawali dengan menggambar sebuah garis
horisontal yang berfungsi sebagai garis cakrawala; garis ini adalah (biasanya)
garis yang berada tepat pada ketinggian mata dari pengamat.
A. Sistem Kerja Tebak Perspektif Satu Titik Hilang
1. Gambarkan sebuah segi empat sama sisi berukuran 3 m x 3 m
dengan skala.
2. Bagilah segi empat tersebut dengan garis diagonal.
Gambarkan sebuah garis horisontal memotong di tengah kotak, ini adalah garis
cakrawala, tingginya kira-kira setinggi mata manusia rata-rata atau sekitar 150
cm. Letakkan sebuah titik hilang pada garis cakrawala di sebelah kiri, kanan
atau tengah-tengah.
3. Gambarkan garis-garis perspektif dari titik hilang
melewati sudut-sudut pada segi empat tersebut, membentuk lantai, dinding dan
langit-langit. Sekarang perkirakan kedalaman ruangan tersebut; buat agar
terlihat seperi segi empat sama sisi.
4. Gunakan garis diagonal untuk membagi kotak yang pertama,
yang sekarang menjadi dinding belakang. Dengan membagi kotak tersebut menjadi
empat, anda akan membuat empat bagian setinggi 75 cm.
5. Gunakan diagonal untuk membagi ukuran pada dinding
samping, lantai dan langit-langit. Pada dinding samping, garis vertikal
diletakkan pada perpotongan garis diagonal dengan garis perspektif yang
melewati empat bagian pada dinding belakang.
6. Gunakan pembagian ukuran pada dinding belakang (pada
langkah ke-4) atau menggunakan grid untuk meletakkan sebuah objek dan elemen
interior lainnya.
7. Lakukan sentuhan akhir dengan menghilangkan garis-garis
bantu (garis perspektif, grid dan diagonal).
Sistem Kerja Tebak Perspektif Dua Titik Hilang
1. Gambarkan sebuah garis vertikal untuk membuat skala
ukuran vertikal. Bagi garis tersebut menjadi empat bagian yang sama. Pada titik
paling tengah gambarkan sebuah garis horisontal; ini adalah garis cakrawala.
2. Letakkan dua titik hilang pada garis cakrawala, yang satu
di sebelah kanan dan yang satu lagi di sebelah kiri. Tarik garis dari dua titik
hilang tersebut melewati titik tertinggi dan terendah pada garis skala
vertikal. Dengan ini akan membentuk lantai, dinding dan langit-langit. Sekarang
perkirakan kedalaman, buatlah terlihat menjadi segi empat sama sisi.
3. Tarik garis melewati semua bagian pada garis skala
vertikal; dengan ini akan perkiraan ukuran ketinggian pada dinding-dinding.
4. Untuk membuat grid, gambarkan garis diagonal pada
dinding-dinding. Pada perpotongan garis diagonal dan garis perspektif yang
melewati garis skala vertikal, gambarkan garis vertikal.
5. Gunakan grid untuk meletakkan objek dan elemen interior
lainnya.
6. Lakukan sentuhan akhir dengan menghilangkan garis bantu.
Berikut beberapa contoh dari gambar perspektif dengan
menggunakan sistem kerja tebak
Kunci dari teknik menggambar sistem kerja tebak adalah
kemampuan untuk memperkirakan kedalaman dari ruangan berbentuk kubus. Kedalaman
tersebut harus diperkirakan agar ruangan pada gambar benar-benar terlihat
berbentuk kubus.
Namun kebanyakan ruangan tidak benar-benar berbentuk kubus,
sehingga teknik ini hanya sebagai permulaan untuk ruangan dengan macam-macam
bentuk. Mengurangi dan menambahkan dimensi ruangan menggunakan garis diagonal
dapat membantu menggambar ruangan dengan bentuk yang bervariasi.
Dalam menggambar perspektif menggunakan sistem kerja tebak,
elemen-elemen interior akan lebih mudah digambar bila diletakkan menempel pada
dinding. Pada gambar perspektif satu titik, objek yang diletakkan terlalu jauh
dari titik hilang akan terlihat terdistorsi. Sedangkan pada perspektif dua
titik, objek yang terlihat distorsi dapat disebabkan oleh letak objek yang
sangat berdekatan dengan salah satu titik hilang, atau jarak kedua titik
hilangnya terlalu berdekatan. Karenanya, posisi dari titik hilang sangat
menentukan kualitas dari sebuah gambar perspektif. Maka itu, dianjurkan untuk
membuat sketsa kecil sebelum mengerjakan gambar perspektif yang sebenarnya.
Menggambar perspektif dengan menggunakan metode satu titik
hilang sangat membantu dalam proses desain dan juga sangat mudah untuk dibuat,
namun sangat jarang penggunaannya, dikarenakan keterbatasannya yang seringkali
menimbulkan distorsi. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk mempelajari metode
menggambar perspektif dua titik dengan sistem kerja tebak.
Dalam pelaksanaannya, menggambar perspektif dengan sistem
kerja tebak berdasarkan perkiran-perkiraan yang kasar, namun sangat membantu
para Desainer Interior menggambarkan ruangan sesuai dengan apa yang mereka
rancang dalam tahap pengembangan desain.
Kemampuan dalam menggambar perspektif yang baik dengan
menggunakan sistem kerja tebak merupakan langkah awal untuk mempelajari teknik
menggambar perspektif terukur. Dan sebaliknya, bila kita sudah lancar
menggambar perspektif dengan teknik terukur, maka akan sangat mudah bagi kita
untuk menggambar perspektif dengan sistem kerja tebak.
RENDERING PADA GAMBAR PERSPEKTIF
Rendering gambar perspektif digunakan untuk memperjelas
kedalaman dan membuat permukaan datar pada gambar terlihat lebih nyata agar
lebih mudah dimengerti oleh klien (bahasan mengenai rendering dapat dilihat
pada bab tambahan di halaman akhir). Namun, seperti juga dalam menggambar
perspektif, keterbatasan waktu tidak memungkinkan melakukan rendering dengan
detail. Maka dari itu dibutuhkan suatu teknik rendering yang cepat.
Dari rendering akan muncul dua karakter: pencahayaan dan bahan
atau tekstur objek.
Pencahayaan
Semua teknik rendering memunculkan pencahayaan dan
pengaruhnya pada keadaan sekitar pada gambar. Setiap goresan yang dibentuk oleh
pensil atau pena merupakan hasil pertemuan antara cahaya dan sebuah objek.
Kubus, silinder, bola dan kerucut adalah bentuk-bentuk dasar yang dapat
ditemukan pada objek-objek yang lebih rumit. Mempelajari cara-cara rendering
pada bentuk-bentuk dasar ini dengan media hitam putih sangat penting sebagai
awal untuk mewarnai warna dan material yang sebenarnya. Bentuk-bentuk dasar ini
sangat mudah untuk diberi efek pencahayaan dan bayangan. Cara paling sederhana
yaitu dengan memberi garis tebal pada tempat yang tidak terkena cahaya.
MEMBUAT BAYANGAN PADA GAMBAR PERSPEKTIF
Ada beberapa macam konstruksi bayangan, kebanyakan sangat
rumit dan sangat teknis. Hal yang perlu diingat tentang bayangan pada
perspektif adalah bahwa bayangan sangat mutlak ada, khususnya pada permukaan
lantai. Walaupun bayangan sangat penting, tapi dapat disederhanakan untuk
mempermudah rendering.
Metode yang paling mudah dari konstruksi bayangan adalah
dengan menggunakan garis paralel yang memiliki bentuk dasar segi tiga. Bayangan
terkonstruksi dengan menentukan sudut yang terbentuk dari sumber cahaya dan
menggunakan sudut ini untuk membuat segitiga dari tiap sudut objek. Sisi bawah
pada segitiga tersebut kemudian dihubungakan dengan sisi bawah segitiga yang
lain untuk membentuk bayangan.
Bayangan yang lebih didramatisir dapat dibentuk dengan
menggunakan titik hilang bayangan. Metode ini membutuhkan sumber cahaya yang
diletakkan di suatu tempat di atas garis cakrawala. Kemudian dari titik hilang
bayangan ditarik garis menyinggung sudut objek yang paling atas, dan memanjang
menuju permukaan lantai. Dan bila titik-titik hasil pemanjangan garis itu
dihubungkan, maka bayangan yang lebih akurat akan terbentuk.
Sebelumnya: Tips Sederhana Menggambar Wajah
Selanjutnya : TENTANG MENGGAMBAR